BLOG UNTUK GENERASI MUDA YANG HAUS ILMU PENGETAHUAN

Sabtu, 14 September 2013

Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di Indonesia



Islam tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Bukti keberadaan Islam itu dapat dilihat bukan saja dari jumlah pengikutnya yang paling besar di Indonesia. Bukti historis dan arkeologis peninggalan islam dapat dilihat dari tradisi yang telah lama hidup dan berkembang pada masyarakat. Peninggalan itu biasanya merupakan perpaduan antara budaya Islam dengan budaya setempat.
Ada beberapa pendapat tentang masuknya islam di Indonesia. Banyak ahli sejarah cenderun percaya bahwa masuknya Islam di Indonesia pada abad ke-7 berdasarkan berita Cina zaman Dinasti Tang. Sedangkan berdasarkan catatan Marco Polo, dia mengemukakan bahwa dia pernah singgah di Perlak pada tahun 1292 dan berjumpa dengan orang-orang yang menganut agama Islam. Bukti yang memperkuat catatan ini adalah makam raja Samudera Pasai, Sultan Malik al-Saleh yang berangka tahun 1297.
Agama Islam berkembang pesat di tanah air. Hal ini dapat dilihat dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam dan adanya peninggalan-peninggalan sejarah bercorak Islam di Indonesia.
1.     Peninggalan dalam Bentuk Bangunan.
Bangunan yang menjadi cirri khas agama Islam antara lain ialah, masjid, istana/keratin, dan makam.
-      Masjid atau tempat beribadah untuk umat Islam.

 Ciri-cirinya adalah:
a.    Atapnya berbentuk atap tumpang, yaitu atap yang bersusun semakin atas semakin mengecil, tingkatan paling atas berbentuk limas, pada puncaknya terdapat mustaka (penutup puncak).
b.    Terdapat menara yang berfungsi untuk mengumandangkan azan.
c.    Biasanya berada di ibu kota atau tempat kedudukan pada pembesar kerajaan.
d.    Didalam kompleks masjid biasanya terdapat kolam untuk berwudhu.
e.    Pintu gerbangnya dilengkapi dengan gapura seperti keraton atau candi.
f.    Pada bagian barat masjid terdapat mihrab.
Contoh masjid peninggalan Islam:
Masjid Agung Demak, Masjid Ternate, Masjid Sunan Ampel, Masjid Kudus, Masjid Banten, Masjid Cirebon dan lain-lain.
-      Makam dan Nisan




Makam adalah tempat untuk menguburkan orang yang sudah meninggal dunia. Nisan adalah sebuah bentuk bangunan sebagai penanda dimakamkannya jenazah seseorang. Makam kuno peninggalan Islam terdiri atas Jirat (kijing), nisan, dan cungkup.
a.    Jirat (kijing) adalah bangunan yang dibuat dari batu atau tembok yang berbentuk persegi panjang dengan arah utara selatan.
b.    Nisan adalah tonggak pendek dari batu yang ditanam dalam gundukan tanah sebagai tanda kuburan, biasanya ditanam di sebelah utara.
c.    Cungkup adalah bangunan mirip rumah yang berada di atas jirat.
Peninggalan sejarah islam berupa makam dapat kita lihat dalam beberapa makam berikut ini: Makam Sunan Langkat, Makam Wali Songo, Makam Imogiri, Makam raja Jawa.
Peninggalan berupa nisan diantaranya yaitu: batu nisan Malik al-Saleh, batu nisan Fatimah binti Maimun, batu nisan Maulana Malik Ibrahim, batu nisan Sultan Hasanuddin.
-      Pesantren




Pusat pendidikan agama Islam sejak masuk ke Indonesia sampai sekarang dikenal dengan nama pesantren. Dahulu, lembaga ini dikenal sebagai tempat anak-anak Indonesia menimba ilmu pengetahuan agama Islam. Di dalam kehidupan pesantren, seluruh peserta didiknya diasramakan. Diajarkan pula beberapa keterampilan untuk bekal hidup di masyarakat. Peserta didiknya disebut santri. Para santri belajar dalam jangka waktu tertentu. Jika sudah mampu mengamalkan ilmunya, para santri dapat kembali ke daerah asal masingmasing.

-      Keraton


 
adalah bangunan khas untuk kediaman para raja dan keluarganya. Istana berfungsi sebagai pusat pemerintahan. Adanya istana sebenarnya karena pengaruh Hindu dan Buddha. Setelah Islam masuk, tradisi pembangunan istana masih berlangsung. Akibatnya, pada bangunan istana yang bercorak Islam, pengaruh Hindu dan Buddha masih tampak. Saat ini peninggalan Islam yang berupa Istana tinggal beberapa saja.

2.    Seni Sastra
Peninggalan Islam dapat juga kita temui dalam bentuk karya seni seperti seni ukir, seni pahat, seni pertunjukan, seni lukis, dan seni sastra. Seni ukir dan seni pahat ini dapat dijumpai pada masjid-masjid di Jepara. Seni pertunjukan berupa rebana dan tarian, misalnya tarian Seudati. Pada seni aksara, terdapat tulisan berupa huruf arab-melayu, yaitu tulisan arab yang tidak memakai tanda (harakat, biasa disebut arab gundul).
-      Hikayat adalah karya sastra yang berisi cerita atau dongeng yang sering dikaitkan dengan tokoh sejarah. Peninggalan Islam berupa hikayat antara lain, Hikayat Raja Raja Pasai, Hikayat Si Miskin (Hikayat Marakarma), Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Hang Tuah, dan Hikayat Jauhar Manikam.
-      Syair banyak dihasilkan oleh penyair Islam, Hamzah Fansuri. Karyanya yang terkenal adalah Syair Dagang, Syair Perahu, Syair Si Burung Pangi, dan Syair Si Dang Fakir. Syair-syair sejarah peninggalan Islam antara lain Syair Kompeni Walanda, Syair Perang Banjarmasin, dan Syair Himop. Syair-syair fiksi antara lain Syair Ikan Terumbuk dan Syair Ken Tambunan.
-      Suluk adalah kitab-kitab yang berisi ajaran-ajaran tasawuf. Peninggalan Islam berupa suluk antara lain Suluk Wujil, Suluk Sunan Bonang, Suluk Sukarsa, Suluk Syarab al Asyiqin, dan Suluk Malang Sumirang.
-      Babad adalah cerita sejarah tetapi banyak bercampur dengan mitos dan kepercayaan masyarakat yang kadang tidak masuk akal. Peninggalan Islam berupa babad antara lain Babad Tanah Jawi, Babad Sejarah Melayu (Salawat Ussalatin), Babad Raja-Raja Riau, Babad Demak, Babad Cirebon, Babad Gianti.
-      Adapun kitab-kitab peninggalan Islam antara lain Kitab Manik Maya, Us-Salatin Kitab Sasana-Sunu, Kitab Nitisastra, Kitab Nitisruti, serta Sastra Gending karya Sultan Agung
3.    Tradisi dan Upacara
Kebudayaan Islam mengalami akulturasi dengan kebudayaan setempat, Hindu dan Budha. Tradisi dan upacara yang biasa dilakukan penganut animism, dinamisme, Hindu Budha ternyata dipraktekan dalam kehidupan masyarakat islam.
-      Ziarah, yaitu kegiatan mengunjungi makam. Ziarah berkembang bersama dengan tradisi lain. Di Jawa, misalnya pengunjung di sebuah makam melaksankan ziarah dengan cara melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut adalah membaca Al Quran atau kalimat syahadat, berdoa, begadang untuk semadi, atau tidur dengan harapan memperoleh firasat dalam mimpi.
-      Sedekah, acara keluarga dengan mengundang tetangga sekitar. Sedekah untuk peristiwa gembira disebut syukuran. Sedekah untuk peristiwa sedih atau meminta perlindungan, disebut selamatan. Sedekah meminta sesuatu disebut hajatan.
-      Sekaten, yaitu perayaan Maulid Nabi Muhammad dalam budaya Jawa. Perayaan Sekaten dikenal di Yogyakarta, Surakarta, Jawa Timur, dan Cirebon

Tidak ada komentar: