Proses penyebaran Islam di wilayah Nusantara tidak dapat
dilepas dari peran aktif para ulama. Melalui merekalah Islam dapat diterima
dengan baik dikalangan masyarakat. Di antara Ulama tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Hamzah Fansuri
Ia hidup pada masa pemerintahan
Sultan Iskandar Muda sekitar tahun 1590. Pengembaraan intelektualnya tidak
hanya di Fansur-Aceh, tetapi juga ke India, Persia, Mekkah dan Madinah. Dalam
pengembaraan itu ia sempat mempelajari ilmu fiqh, tauhid, tasawuf, dan sastra
Arab.
b. Syaikh Muhammad Yusuf Al-Makasari
Beliau lahir di Moncong Loe, Gowa,
Sulawesi Selatan pada tanggal 3 Juli 1626 M/1037 H. Ia memperoleh pengetahuan
Islam dari banyak guru, di antaranya yaitu; Sayid Ba Alwi bin Abdullah Al-‘allaham
(orang Arab yang menetap di Bontoala), Syaikh Nuruddin Ar-Raniri (Aceh),
Muhammad bin Wajih As-Sa’di Al-Yamani (Yaman), Ayub bin Ahmad bin Ayub
Ad-Dimisqi Al-Khalwati (Damaskus), dan lain sebagainya.
c. Syaikh Abdussamad Al-Palimbani
Ia merupakan salah seorang ulama
terkenal yang berasal dari Sumatra Selatan. Ayahnya adalah seorang Sayid dari
San’a, Yaman. Ia dikirim ayahnya ke Timur Tengah untuk belajar. Di antara ulama
sezaman yang sempat bertemu dengan beliau adalah; Syaikh Muhammad Arsyad
Al-Banjari, Abdul Wahab Bugis, Abdurrahman Bugis Al-Batawi dan Daud Al-Tatani.
d. Syaikh Muhammad bin Umar n-Nawawi
Al-Bantani
Beliau lahir di Tanar, Serang,
Banten. Sejak kecil ia dan kedua saudaranya, Tamim dan Ahmad, di didik oleh
ayahnya dalam bidang agama; ilmu nahwu, fiqh dan tafsir. Selain itu ia juga
belajar dari Haji Sabal, ulama terkenal saat itu, dan dari Raden Haji Yusuf di
Purwakarta Jawa Barat. Kemudian ia pergi ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji
dan menetap disana kurang lebih tiga tahun. Di Mekkah ia belajar Sayid Abmad bi
Sayid Abdurrahman An-Nawawi, Sayid Ahmad Dimyati dan Sayid Ahmad Zaini Dahlan.
Sedangkan di Madinah ia berguru kepada Syaikh Muhammad Khatib Sambas
Al-Hambali. Selain itu ia juga mempunyai guru utama dari Mesir.
Pada tahun 1833 beliau kembali ke
Banten. Dengan bekal pengetahuan agamanya ia banyak terlibat proses belajar
mengajar dengan para pemuda di wilayahnya yang tertarik denga kepandaiannya..
tetapi ternyata beliau tidak betah tinggal di kampung halamannya. Karena itu
pada tahun 1855 ia berangkat ke Haramain dan menetap disana hingga beliau wafat
pada tahun 1897 M/1314 H.
e. Wali Songo
Dalam sejarah penyebaran Islam di
Indonesia, khususnya di pulau Jawa terdapat sembilan orang ulama yang memiliki
peran sangat besar. Mereka dikenal dengan sebutan wali songo.
Para wali ini umumnya tinggal di
pantai utara Jawa sejak dari abad ke-15 hingga pertengahan abad ke-16. Para
wali menyebarkan Islam di Jawa di tiga wilayah penting, yaitu; Surabaya, Gresik
dan Lamongan (Jawa Timur), Demak, Kudus dan Muria (Jawa Tengah), serta di
Cirebon Jawa Barat. Wali Songo adalah para ulama yang menjadi pembaru
masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru
seperti, kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan, kesenian, kemasyarakatan
hingga pemerintahan.
Adapun wali-wali tersebut yaitu;
Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga,
Sunan Gunung Jati, Sunan Drajat, Sunan Kudus dan Sunan Muria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar